Dua hari yang lalu saya berkata pada teman sekelas saya, "Setelah datang ke ekspo dan mendapat banya informasi dari PTN di Pulau Jawa, saya merasa semakin bingung mana yang harus saya pilih agar saya dapat sukses pada SNMPTN udangan di jurusan yang sangat saya inginkan." Lalu teman saya menjawab dengan tenang, "Ya...kalau dari awal memang sudah yakin dengan sebuah pilihan, maka tidak perlu risau dengan yang lain." Dari situ saya menyadari bahwa seharusnya saya tidak perlu berambisi untuk sukses saja pada jurusan yang saya inginka, tapi harus mendapat PTN yang terbaik atau favorit juga.
Saya yakin Allah memahami kegunduhan saya, karena saat sebelum saya melanjutkan menulis artikel ini, datanglah seorang mahasiswa UI yang memberikan pengarahan di kelas saya tentang PTN. Mahasiswa itu bernama Riski Purwanto/Pur (I don't know how is the right name). Dia memberikan banyak penjelasan tentang bagaimana strategi dalam memilih PTN pada SNMPTN undangan. Katanya, kita harus yakin dan memprioritaskan satu jurusan dan PTN agar peluang kita besar untuk diterima. Jangan silau dengan apa yang digembar-gemborkan diluar sana. Tentang PTN yang mengutamakan putra daerah atau apalah yang bisa menciutkan nyali.Kata Kak Pur," yang paling penting adalah berusaha, berdoa, dan restu orang tua. InsyaAllah terwujud." Mahasiswa UI jurusan Ilmu komputer in pun juga memiliki pengalaman yang mengesankan, karena dia sebenarnya bukanlah siswa yang sangat pintar, saat dia mendaftar SNMPTN undangan tahun 2011 ada 50 teman seangkatnya di sekolah memilih jurusan dan universitas yang sama dan mereka memiliki nialai yang lebih bagus. Tapi kenyataannya Kak Pur lah yang lolos.
Dari cerita saya diatas dapat disimpulkan bahwa dengan tekat yang kuat, niat yang baik, usaha keras, berdoa tanpa lelah dan restu kedua orang tua serta Ridha Allah lah yang harus dijadikan pegangan. Maka rasa pesimis itu akan lenyap dan berganti dengan rasa optimis sehingga semangat menggebu akan terasa mengiringi perjuangan dan penantian. Do it Now..
I hope it can help you.....
0 Response to "Apa yang harus dilakukan ketikan rasa pesimis datang?"
Posting Komentar